Senin, 28 Januari 2013

Dalil dalil tentang Sedekah



1. Bersedekah pahalanya sepuluh, memberi hutang (tanpa bunga) pahalanya delapan belas, menghubungkan diri dengan kawan-kawan pahalanya dua puluh dan silaturrahmi (dengan keluarga) pahalanya dua puluh empat. (HR. Al Hakim)

2. Yang dapat menolak takdir ialah do’a dan yang dapat memperpanjang umur yakni sedekah 
(HR. Ath-Thahawi)

3. Apabila anak Adam wafat putuslah amalnya kecuali tiga hal yaitu sodaqoh jariyah, pengajaran dan penyebaran ilmu yang dimanfaatkannya untuk orang lain, dan anak (baik laki-laki maupun perempuan) yang mendo’akannya. (HR. Muslim)

4. Allah SWT berfirman (di dalam hadits Qudsi): “Hai anak Adam, infaklah (nafkahkanlah hartamu), niscaya Aku memberikan nafkah kepadamu.” (HR. Muslim)

5. Seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah Saw, “ Sodaqoh yang bagaimana yang paling besar pahalanya ? ”

Nabi Saw menjawab, “ Saat kamu bersodaqoh hendaklah kamu sehat dan dalam kondisi pelit (mengekang) dan saat kamu takut melarat tetapi mengharap kaya. Jangan ditunda sehingga rohmu di tenggorokan baru kamu berkata untuk Fulan sekian dan untuk Fulan sekian ”.
(HR. Bukhari)

6. Jauhkan dirimu dari api neraka walaupun hanya dengan ( shodaqoh ) sebutir kurma. (Mutafaq’alaih)

7. Datangkanlah rezekimu ( dari Allah ) dengan mengeluarkan sodaqoh. ( HR. Al-Baihaqi )

8. Bentengilah hartamu dengan zakat, obati orang-orang sakit ( dari kalanganmu ) dengan bersodaqoh dan persiapkan doa untuk menghadapi datangnya bencana. (HR. Ath-Thabrani)

9. Tiada seorang bersodaqoh dengan baik kecuali Allah memelihara kelangsungan warisannya. 
(HR. Ahmad)

11. Naungan bagi seorang mukmin pada hari kiamat adalah sodaqohnya. (HR. Ahmad)

12. Apa yang kamu nafkahkan dengan tujuan keridhoan Allah akan diberi pahala walaupun hanya sesuap makanan ke mulut isterimu. (HR. Bukhari)

13. Sodaqoh paling afdhol ialah yang diberikan kepada keluarga dekat yang bersikap memusuhi. (HR. Ath-Thabrani dan Abu Dawud)

 14. Satu dirham memacu dan mendahului seratus ribu dirham. Para sahabat bertanya, “ Bagaimana itu ? ” Nabi Saw menjawab, “ Seorang memiliki (hanya) dua dirham. Dia mengambil satu dirham dan bersodaqoh dengannya, dan seorang lagi memiliki harta-benda yang banyak, dia mengambil seratus ribu dirham untuk disodaqohkannya “.
(HR. An-Nasaa’i)

15. Orang yang membatalkan pemberian /atau meminta kembali sodaqohnya seperti anjing yang makan kembali muntahannya. (HR. Bukhari)

16. Barangsiapa diberi Allah harta dan tidak menunaikan zakatnya kelak pada hari kiamat dia akan dibayang-bayangi dengan seekor ular bermata satu di tengah dan punya dua lidah yang melilitnya. Ular itu mencengkeram kedua rahangnya seraya berkata, “ Aku hartamu, aku pusaka simpananmu ”. Kemudian nabi Saw membaca firman Allah surat Ali Imran ayat 180 : 

“ Dan janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada mereka dari karunia-Nya menyangka bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya kebakhilan itu buruk bagi mereka. Harta yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan kelak di lehernya di hari kiamat. Dan kepunyaan Allah lah segala warisan (yang ada) di langit dan di bumi ”. (HR. Bukhari)

17. Abu Dzar Ra berkata bahwa beberapa sahabat Rasulullah Saw berkata, “ Ya Rasulullah, orang-orang yang banyak hartanya memperoleh lebih banyak pahala. Mereka shalat sebagaimana kami shalat dan berpuasa sebagaimana kami berpuasa dan mereka bisa bersedekah dengan kelebihan harta mereka ”. Nabi Saw lalu berkata, “ Bukankah Allah telah memberimu apa yang dapat kamu sedekahkan, Tiap-tiap ucapan tasbih adalah sodaqoh, takbir sodaqoh, tahmid sodaqoh, tahlil sodaqoh, amar makruf sodaqoh, nahi mungkar sodaqoh, bersenggama dengan isteri pun sodaqoh ”. Para sahabat lalu bertanya, “ Apakah melampiaskan syahwat mendapat pahala ?. Nabi menjawab, “ Tidakkah kamu mengerti bahwa kalau dilampiaskannya di tempat yang haram bukankah itu berdosa, Begitu pula kalau syahwat diletakkan di tempat halal, maka dia memperoleh pahala “. (HR. Muslim)

18. Tiap-tiap amalan makruf (kebajikan) adalah shodaqoh. Sesungguhnya di antara amalan makruf ialah berjumpa kawan dengan wajah ceria (senyum) dan mengurangi isi embermu untuk diisikan ke mangkuk kawanmu. (HR. Ahmad)


beib.ahmedalbarqi@ymail.com

1 komentar:

  1. Partisipasi dan amal jariyah dalam perluasan dan pembangunan masjidil
    haram dan masjid Nabawi

    1. Niat Ibadah ( dari Allah,Karena Allah dan untuk Allah)
    2. Membawa beberapa batu kerikil kecil yang Haq dari tanah air
    3. Point no 2 dapat dibawa sendiri/ dititipkan kepada Jamaah yang akan
    berangkat Umroh dan Haji
    4. Batu kerikil diletakkan diarea yg sedang dibangun/di Cor semen
    5. Atau dititipkan kepada pekerja pembangunan agar diletakkan ditempat
    tersebut
    6. Mudah-mudahan Allah Ridho dengan apa yang kita kerjakan

    * Umumnya waqaf qur'an
    * Tidak ada kotak amal di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi
    * Mungkin Batu kerikil tidak berarti untuk sebagian orang,akan tetapi
    jika diletakkan di kedua Masjid tersebut,paling tidak batu kerikil ini
    akan menjadi bagian terkecil dari bangunan tersebut.
    * Moment Perluasan dan Pembangunan Masjidil haram dan Masjid Nabawi

    BalasHapus